Rasulullah bersabda.
“Sesungguhnya ada
tiga pahala yang menjadi kepunyaanmu dikala sakit. Engkau sedang mendapat
peringatan dari Allah SWT, doamu dikabulkan-Nya, dan penyakit yang menimpamu
akan menghapuskan dosa-dosamu.”
Apabila kita sakit maka
kita perlu sentiasa ingat bahawa ada yang tersirat disebalik sakit yang datang
itu. Selain daripada Allah ingin menghapuskan dosa, sakit juga adalah
peringatan yang datang daripada Allah kepada kita.
Pertama, sakit merupakan kesempatan
untuk beristirahat. Kecenderungan manusia saat sihat adalah memperlakukan
tubuhnya laksana robot. Ia terus bekerja demi mengejar kenikmatan dan
kesenangan materi tanpa henti dan tanpa memperhatikan kesehatan diri sendiri.
Ia tidak menyedari bahwa otot-otot yang ada dalam tubuhnya memiliki keterbatasan.Maka
ketika seseorang sakit, ia memperoleh kesempatan untuk beristirahat, sambil
melakukan introspeksi dan berpikir untuk memperbaiki pola hidupnya setelah ia
sembuh nanti.
Kedua, sakit merupakan pendidikan. Ketika seseorang sakit
parah, ia akan memahami betapa mahalnya nilai kesihatan. Ia pun rela
mengeluarkan segala yang ia miliki demi kesembuhan penyakitnya.Ketika seseorang
sakit, ia akan merasakan betapa nikmatnya selalu ditemani, dilayani, disediakan
makanan, dan yang paling nikmat dihibur. Maka, setelah sembuh nanti, ia akan
tahu apa yang harus ia lakukan ketika orang lain yang sakit.
Ketiga, sakit merupakan teguran atas kesombongan
manusia. Ketika sihat, manusia terkadang bertingkah seolah-olah dialah
yang paling gagah, paling berkuasa dan paling berpengaruh. Tapi ketika sakit
menderanya, segagah apapun menusia, sebesar apapun manusia dan sebesar apapun
pengaruhnya, ia tidak dapat beranjak dari tempat tidurnya. Ketika itu, ia tidak
lebih dari seonggok tulang dan darah yang dibungkus kulit.
Keempat, sakit merupakan kesempatan untuk bertaubat dan menghapus
dosa. Hal ini bukan hanya dilakukan oleh yang soleh, orang sejahat apapun
ketika sakit parah tak bisa berbuat apa-apa. Tangannya tidak ringan lagi.
Mulutnya tak mampu mencacimaki lagi. Yang ada hanyalah penyesalan dan
penyeselan.Di samping itu, sakit yang diderita manusia merupakan kesempatan
untuk memohon ampun atas dosa-dosanya. Dalam hadits diterangkan. “Tidaklah
seorang muslim tertimpa keletihan, sakit, kebingungan, kesedihan dan keruwetan
hidup, atau bahkan tertusuk duri, kecuali Allah menghapus dosa-dosanya. (HR.
Muttafaq Alaih).
Kelima, sakit merupakan kesempatan untuk memperbaiki hubungan
keluarga dan sosial. Ketika seseorang sakit, kerabat dekat akan semakin
dekat, kerabat jauh akan menjadi dekat dan yang kenal akan semakin akrab.
Ketika seorang anak sakit, orang tua akan semakin sayang dan perhatian terhadap
anaknya. Sebaliknya, ketika orang tua sakit, sang anak akan semakin sayang dan
hormat kepada orang tuanya.